Rabu, 24 Maret 2010

ORANG TUA ADALAH SEGALANYA

mmmmmmm..klao ini cerita yang udah pasti bikin kita semua yang baca pasti dapet story n feel yang positif dari apa yang udah kita baca sebelumnya.coz kali ini menggamabrkan tentang perjalanan anak rantau yang sukses merantau di daerah besar di ibukota.
Sebut saja anak ini adalah iman,ia tinggal di desa yang cukup terpencil dan masih begitu jarang penduduk yang ada dan tinggal di sana.dia adalah anak tunggal adri keluarga bapak mintra,sehari-hari ia senang membantu ayahnya menggarap sawah yang cukup luas,maklum saja di daerah tempat ia tinggal tanah masih banyak yang kosong,oleh karena itu tanah yang dimiliki oleh keluarga mintra ini cukup luas.namun tidak hanya membantu orang tuanya saja menggarap sawah tapi ia juga termasuk anak yang tekun dalam belajar.pemikiran dia memang sedikit berbeda dengan anak sebayanya yang hanya memanfaatkan harta dan peninggalan orang tuanya saja.tetapi ia slalu berpikir bagaimana caranya ia bisa hidup mandiri tampa tergantung terhadap kekayaan orang tua.dengan niat seperti itulah iman terus belajar dengan tekun hingga akhirnya ia mendapat beasiswa untuk belajar di daerah yang lebih memadai dan layak.
Sesampainya di rumah
“ayah,ibu aku mendapat kabar gembira untuk terus melanjutkan pendidikan di luar kota”ujarnya senang
Namun dengan wajah yang bertentangan dengan iman sang ibu menjawab”bukan nya kami tidak senang kau mendapat beasiswa tapi buat apa kau sekolah tinggi-tinggi?karena harta keluarga kita saja sudah cukup untuk membiayaimu”
“tapi bu,aku tidak mau untuk selalu bergantung pada kalian saja,aku mau berdiri diatas kaki ku sendiri..
Aku tidak ingin menjadi teman-teman yang lain yang hanya bergantung kepada orang tua saja”dengan nada yang tinggi ia tetap mempertahankan argumennya,dan langsung pergi menuju kamar.
Pada saat dia pergi kekamar kedua orang tuanya mengadakan pembicaraan dan berdiskusi tentang keinginan iman yang ingin melanjutkan pendidikan di luar kota,namun karena pikiran mereka masih bersifat kolot tetpa saja mereka enggan untuk mengizinkan iman untuk pergi merantau seorang diri terlebih lagi dia adalah anak satu-satunya yang akan mewarisi seluruh kekayaan seluruh keluarga.
Yah memang terkadang kita harus selalu mengikuti kemauan orang tua kita tapi tidak selamanya pandangan orang tua itu slalu baik bagi anaknya.iman adalah contohnya dengan begitu antusias ia sangat ingin untuk dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi lagi karena ia bertekad untukmerubah desanya menjadi desa yang lebih maju dari sekarang.
Akhirnya suatu hari ia memutuskan untuk pergi tmpa pamit kepada orang tua mereka,namun kejadian sudah diperkirakan sebelumnya oleh kedua orang tuanya.
“iman,untuk apa barang-barang mu itu kau masukan kedalam, tas yang begitu besar?apa kau akan pergi meninggalkan kami di sni nak?”ungkap sang ayah dengan nada yang lemah
“apa kau sudah berpikir matang untuk melakukan ini semua?”tamabah sang ibu
“bukan aku ingin menjadi anak durhaka bagi kalian tapi aku hanya ingin merubah nasib saja,dan aku juga ingin membawa perubahan pada desa yang sudah terlalu jauh tertinggal ini”ujar iman yakin
“walaupun aku disana nanti jauh dari kalian dan tak ada teman ytapi aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menjadi baik”tambahnya
“tapi nak,pergaulan kota itu keras,sedangkan kau di sana hanya sendiri,sebatang kara,bagaimana jika terjadi sesuatu padamu??kami hany atak ingin kejadian yang dulu pernah di alami kakakmu dulu menjadi terulang kepada mu!hingga sekarang ia tidak member kabar kepada kita semua,apa kau tega membiarkan itu semua terjadi?”ucap sang ibu sambil berlinang air mata
“ya aku tau itu,tapi kakak adalah orang yang tegar aku yakin itu karena ia pun sama seperti aku ia takan pernah pulang ke tempat ini sebelum ia berhasil dan aku juga akan mencari kakak di sana”iman semakin tegas
“baikalah nak,kami akan mengijinkan tapi ingat pesan kami,jangan pernah melupakan agama dan jangan pernah kau bertingkah laku buruk disana karena nama kami ada di punakmu”jawab ayah
Akhirnya iman pun pergi untuk beberapa tahun dan menuntut ilmu di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar